Officially Weblog Simply Blog
"Best Viewed in Mozzila firefox or Google Chrome."
Simply Blog
Raymond Nourmanda - 112091118 manajemen 2009
Radio Ecekeduth
Request Your song's in Radio Ecekeduth
Officially Weblog Simply Blog
"Best Viewed in Mozzila firefox or Google Chrome."
Simply Blog
Raymond Nourmanda - 112091118 manajemen 2009
Radio Ecekeduth
Request Your song's in Radio Ecekeduth
Social Network
|
Kamis, 12 April 2012 @ 21.02
Nama: Raymond Nourmanda
Kelas : 1ea21 (pengulangan)/3ea12 npm : 11209118 mata kuliah : bahasa inggris 2 (softskill) Ada dua cara untuk mengungkapkan apa yang seseorang katakan yaitu: langsung (direct) dan tidak langsung (indirect/reported). Pada kalimat langsung, kita mengulangi ucapan pembicara (speaker) sama persis. Kalimat langsung biasanya digunakan dalam percakapan di dalam buku, drama, ataupun dalam tanda kurung. Contoh: He said, ‘I have lost my umbrella.’ Kalimat langsung (direct) mempunyai dua bagian, yaitu: reporting sentence dan reported sentence. Reporting sentence adalah klausa yang berisi siapa yang berbicara, sedangkan reported sentence adalah klausa yang berisi apa yang dibicarakan. Contoh: Mike said, “I will come to your house.” reporting reported
Sedangkan, pada kalimat tidak langsung (indirect), kita mengungkapkan maksud ucapan pembicara dengan ungkapan yang tidak sama persis.
Contoh: He said (that) he had lost his umbrella.
PERUBAHAN KALIMAT LANGSUNG (DIRECT) MENJADI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
A. Kalimat pernyataan (statement) pada kalimat tidak langsung (indirect)
Perubahan direct menjadi indirect pada statement ditandai dengan ‘that’.
Kalimat langsung yang reporting sentence-nya memiliki verb dalam bentuk present tense (simple present, present continuous, and present perfect atau future tense) maka tidak ada perubahan tenses pada reported sentence dalam bentuk tidak langsung (indirect). Ini biasanya terjadi apabila: 1. Melaporkan suatu percakapan yang masih berlangsung
2. Membaca surat dan melaporkan apa isi surat tersebut
3. Membaca perintah dan langsung melaporkannya pada waktu tersebut
4. Melaporkan pernyataan yang sering muncul
Contoh: Direct • John (phoning from the station), “I’m trying to get a taxi.” • Siska says,” The sun rises every morning.”
Indirect
• John says that he is trying to get a taxi. • Siska says that the sun rises every morning.
Tense change
As a rule when you report something someone has said you go back a tense: (the tense on the left changes to the tense on the right):
Modal verb forms also sometimes change:
Excercise
Contoh Soal DIRECT AND INDIRECT
1. Beckham : Did you know what Fingo said yesterday? Raul : Of course. He said ____ the previous day. a. had gone to his country d. he went to his country b. he has gone to his country e. he goes to his country c. he will go to his country Jawaban : A ( kalau kalimat langsung/direct simple past, indirect/tdk langsung harus past perfect) 2. Teacher : Why was Mary absent yesterday? Jenifer : What did the teacher want to know, Ferdy? Ferdy : he wanted to know ____ a. if Mary was absent d. that Mary had been absent b. why Mary was absent e. why Mary had been absent c. why was Mary absent Jawaban : E (direct berbentuk Wh-question bentuk past tense jadi indirec berbentuk past perfect) 3. Mother : Don’t be so noisy, Herman. The baby is sleeping. Herman : Okay, mom. Rudy : What did your mother just told you? Herman : She told me ___ because the baby was sleeping. a. I wasn’t so noisy d. I am very noisy b. not to be so noisy e. to be not so noisy c. don’t be noisy Jawaban : B (direct: don’t + be maka indirect: not + to be) 4. Doctor : Open your mouth! Mother : What did the doctor tell you? Son : The doctor told me ___ a. that I open his mouth d. to open my mouth b. if I opened my mouth e. opened my mouth c. to open my mouth Jawaban : D (direct: V1 + O maka direct: to V1 + O) 5. Mother : Do you want meatballs or fried chicken? Mother asked me ____ a. whether I wanted meatball or fried shicken b. whether I want meatball or fried chicken c. that I wanted meatball or fried chicken d. that I want meatball or fried chicken e. if I want meatball or fried chicken Jawaban: A (direct: do/does + S +V1 maka indirect: if/whether + S + V2) source : http://abudira.wordpress.com/2010/06/08/direct-dan-indirect-speech/ Label: bahasa inggris 2, SoftSkill Comments (0) @ 20.54
Nama: Raymond Nourmanda
Kelas : 1ea21 (pengulangan)/3ea12 npm : 11209118 mata kuliah : bahasa inggris 2 (softskill) An adverbial clause is a dependent clause that functions as an adverb. In other words, it contains a subject (explicit or implied) and a predicate, and it modifies a verb.
According to Sidney Greenbaum and Randolph Quirk, adverbial clauses function mainly as adjuncts or disjuncts. In these functions they are like adverbial phrases, but due to their potentiality for greater explicitness, they are more often like prepositional phrases (Greenbaum and Quirk,1990):
Contrast adverbial clauses with adverbial phrases, which do not contain a clause.
Adverbial clauses modify verbs, adjectives or other adverbs. For example:
The adverbial clause in this sentence is "when the train started to leave the platform" because it is a subordinate clause and because it has the trigger word (subordinate conjunction) "when".
Pengertian, Jenis dan Contoh Adverbial Clause
A. Pengertian Adverb Clause
Adverb Clause terdiri dari dua kata yaitu “Adverb” and “Clause” adverb adalah : kata keterangan yang menerangkan verb (kata kerja) dan adjective (kata sifat), clause adalah : anak kalimat. Jadi adverb clause adalah anak kalimat yang menerangkan kata sifat dan kata kerja dan berfungsi sebagai adverb. Adverb clause adalah terdiri dari delapan macam: seperti: Adverb clause of time, Adverb clause of place, Adverb clause of number, Adverb clause of menner, adverb clause of reanson, adverb clause of result, adverb clause of condition, dan adverb clause of contrast. B. Rumus umum dan contoh adverb clause. Subject + predicet + conj + subject + predicet. Tapi bisa saja conjuntion di awal sesuai dengan kalimatnya. Contoh: - I met her when + was walking to school. - As he was sick, he went to she doctor. - I can’t go out because my mother is sick. C. Jenis-Jenis Adverb Clause 1. Adverb Clause of Reanson Adalah : sebuah anak kalimat yang digunakan untuk menunjukkan sebab atau alasan. Adverb clause of reason di awali dengan konjungsi (penghubungnya) adalah : as/ since/ because/ whereas/ on the ground that. Example: - Is I love you, I can do anything for you. - Since she has a desire to marry, she discontinued her studing. - I stopped the work because I was tired. - Whereas I came late, My father punishet me. - His teacher punishet him on the grand that, he came late. 2. Adverb Clause of Result Adalah : sebuah anak kalimat yang digunakan untuk menunjukkan hasil perbuatan atau akibat. Adverb clause of result di awali dengan konjungsi so that, so + adjective + that, so + adverb + that, so. Example: - Nadhavi was so beautiful that I loved her at first sight. - He studies so hard that many studienst like him. 3. Adverb Clause of Condition Adalah : sebuah anak kalimat yang digunakan untuk menunjukkan kondisi. Adverb clause of condition di awali dengan konjungsi if/ unless/ whether/ provided that and so long as. Example: - If you help me, I shall be happy. - Unless you tell her about your love, she won’t know it - You must do this wheter, you like it or not - I ean help you provide that you must follow my advice - So long as you work hard, you have no problem with me 4. Adverb Clause of Contrast Adverb Clause of Contrast adalah sebuah anak kalimat yang menerangkan bertentangan. Adverb Clause of Contrast diawali dengan konjungsi: although, eventh ough, though, whet eyer, no matter, however much, not with standing that. Example: a. I still no money although I worked hard b. Eventhough hehates me, he lend me the bock c. Though he is rice, he never give me the money d. Whatever he has done, he is your father e. No mather what she sald, I still love her f. She will never succed however much he may try g. He was not refreshed not with standing that he had spent 2 weeks leave
Exercise Adverb Clauses
1. __________ getting the highest result in the class, John still had problems with the teacher. (A) Despite of (B) In spite of (C) Even though (D) Nonetheless 2. _______ air is composed of about 78 percent nitrogen and only about 21 percent oxygen, is a little known fact on the streets. A. How that B. That C. When D. However 3. _______ he was seen to be an aggressive politician, he was a quiet and loving family man at home. A. Although B. Despite C. In spite of D. Nevertheless 4. _______ the variable drops by a unit of 1, the rank drops by X amount. A. Why B. Whenever C. How D. What 5. This method is widely used _______ algorithm is not only effective but also very simple. A. because its B. because C. it is because D. because of its
source : http://kaulankarima.blogspot.com/2012/03/softskill-adverbial-clause.html
http://finitaankgi.blogspot.com/2011/04/tugas-pilihan-ganda-bhs-inggris-2.html Label: bahasa inggris 2, SoftSkill Comments (1) Senin, 09 April 2012 @ 18.01 Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Berikut ini adalah ciri-ciri dari Paragraf deduktif yaitu : 1. Kalimat utama berada di awal paragraf. 2. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan. Faktor-faktor penalaran deduktif : 1. Terdapat pada kalimat utama. 2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum. 3. Kebenarannya jelas dan nyata. Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi. Silogisme Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang formal. Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar. Misalnya ucapan “Ia dihukum karena melanggar peraturan “X”, sebenarnya dapat kita kembalikan ke dalam bentuk formal berikut: a. Barang siapa melanggar peraturan “X” harus dihukum. b. Ia melanggar peraturan “X” c. la harus dihukum. Bentuk seperti itulah yang disebut silogisme. Kalimat pertama (premis ma-yor) dan kalimat kedua (premis minor) merupakan pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan (kalimat ketiga). Pada contoh, kita lihat bahwa ungkapan “melanggar …” pada premis (mayor) diulangi dalam (premis minor). Demikian pula ungkapan “harus dihukum” di dalam kesimpulan. Hal itu terjadi pada bentuk silogisme yang standar. Akan tetapi, kerap kali terjadi bahwa silogisme itu tidak mengikuti bentuk standar seperti itu. Misalnya: - Semua yang dihukum itu karena melanggar peraturan - Kita selalu mematuhi peraturan - Kita tidak perlu cemas bahwa kita akan dihukum. Pernyataan itu dapat dikembalikan menjadi: a. Semua yang melanggar peraturan harus dihukum b. Kita tidak pernah melanggar (selalu mematuhi) peraturan c. Kita tidak dihukum. Secara singkat silogisme dapat dituliskan JikaA=B dan B=C maka A=C Silogisme terdiri dari ; Silogisme Katagorik dan Silogisme Hipotetik . Silogisme Katagorik Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh : Semua Tanaman membutuhkan air (premis mayor) ……………….M……………..P Akasia adalah Tanaman (premis minor) ….S……………………..M Akasia membutuhkan air (konklusi) ….S……………..P (S = Subjek, P = Predikat, dan M = Middle term) Silogisme Hipotetik Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik: 1. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti: Jika hujan, saya naik becak. Sekarang hujan. Jadi saya naik becak. 2. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya, seperti: Bila hujan, bumi akan basah. Sekarang bumi telah basah. Jadi hujan telah turun. 3. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti: Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi kegelisahan tidak akan timbul. 4. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti: Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah. Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan. Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah: 1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana. 2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah) 3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah) 4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana. Kebenaran hukum di atas menjadi jelas dengan penyelidikan berikut: Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana) Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah) Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain. Label: bahasa indonesia 2, SoftSkill Comments (0) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Simply Blog © 2010 Created by Raymond Nourmanda.
|